Sabtu, 06 November 2010

12 CARA MUDAH UNTUK HIDUP SEHAT



1. Gunakan telinga kiri untuk berbicara di telepon
2. Jangan minum kopi lebih dari satu kali sehari
3. Jangan Minum Pil (obat) dengan air dingin
4. Jangan makan dengan porsi besar diatas jam 6 sore
5. Kurangi porsi minum teh yang anda lakukan setiap hari
6. Kurangi minyak-minyakan yang anda konsumsi
7. Minum banyak air putih di pagi hari dan kurangi di
malam hari
8. Jangan menggunakan handphone ketika di-charging
9. Jangan gunakan Headphone/earphone dalam jangka
waktu yang lama
10. Waktu terbaik untuk tidur adalah mulai pukul 10
malam sampai pukul 5 pagi
11. Jangan langsung tidur setelah minum obat
12. Ketika batere handphone anda sudah terlihat digrid
terakhir, usahakan jangan lagi menggunakan untuk
menelpon, karena radiasi yang lebih besar.

COBALAH UNTUK HIDUP SEHAT MULAI DARI SEKARANG!!!

Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pengertian
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya    kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :
  • HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada
  • DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
  • RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
  • INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur
  • ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda)
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
  1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja
  2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
  3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran dari K3 adalah :
  1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
  2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
  3. menjamin proses produksi aman dan lancar
Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :
Dari sisi masyarakat pekerja
  • Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan)
  • K3 belum menjadi tuntutan pekerja
Dari sisi pengusaha
  • Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. dan K3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan

Kamis, 28 Oktober 2010

Usia 50 Tahun Awal Hidup Terbaik

New York, Tingkat stres dan kemarahan sudah dimulai sejak usia awal 20 tahun dan akan terus menurun sepanjang hidup. Sedangkan rasa khawatir akan terus berlangsung dan menjadi suatu masalah hingga usia 50 tahun.
Ilmuwan mengatakan saat berusia 50 tahun adalah awal dari kehidupan yang lebih menyenangkan dan tahun terbaik bagi seseorang.
Saat berusia 50 tahun, maka seseorang akan terbebas dari tekanan atau stres pekerjaan, hidup dengan pasangan dan membesarkan anak-anak, rasa kekhawatiran yang mulai pudar serta perasaan bahagia yang mulai melonjak.
Jika hal tersebut tidak cukup, maka hal-hal lainnya terus akan menjadi lebih baik setiap dekadenya. Hal ini tentu saja menghapus mitos bahwa orang yang sudah tua akan menjadi pemarah dan sebenarnya laki-laki yang sudah tua akan lebih ceria dibandingkan perempuan sepanjang hidupnya.
Dalam studi ini, para peneliti bertanya pada 340.000 laki-laki dan perempuan Amerika yang berusia antara 18-85 tahun mengenai bagaimana tingkat kepuasannya terhadap kehidupan. Selain itu partisipan juga diminta menjawab seberapa sering mengalami emosi tertentu seperti kebahagiaan, kesenangan, stres dan khawatir.
Ternyata didapati tingkat stres dan kemarahan sudah dimulai sejak usia awal 20 tahun. Rasa khawatir akan terus berlangsung dan menjadi suatu masalah hingga usia 50 tahun, namun setelah itu akan mulai berkurang. Sementara rasa bahagia dan kenikmatan hidup mulai meningkat di usia 50 tahun dan akan terus berlangsung bahkan hingga usia di atas 85 tahun.
Para peneliti dari Stony Brook University, New York State mengatakan bahwa usia membawa seseorang pada kebijaksanaan dan kemampuan untuk bisa menyelaraskan hidup dengan perasaan.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa orang tua lebih baik meninggalkan segala hal negatif dan mulai berfokus pada segala hal yang baik, sehingga bisa mengekang emosinya dan menikmati setiap pengalaman yang menyenangkan.
“Hasil studi ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa orang-orang yang sudah tua akan lebih mampu melihat situasi hidupnya secara positif dan kemungkinan kecil untuk mengingat pengalaman buruk,” ujar psikolog Dr Arthur Stone dari Stony Brook University, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (18/5/2010).